Satusatunya daging yang saya makan berasal dari hewan yang saya bunuh sendiri. Skip to primary navigation banyak orang yang menyadari jika foto mereka terpampang pada website tersebut. Dalam sehari saja, pengunjung mencapai total 450 orang dengan jumlah foto yang dibuka sebanyak 22,000 foto. di setiap harinya ada 140 aplikasi baru yang
Belakangan, saya baru menyadari bahwa daging yang kita makan berasal dari hewan yang sengaja diternakkan. Mereka dikurung sepanjang hidup mereka. Kandang mereka hanya dibuka pada hari mereka akan dijagal. Setelah menyadari hal ini, saya merasa heran bagaimana dahulu saya bisa mendukung hal seperti ini dan mengonsumsi daging bertahun-tahun.
Semuagratis di Bstation. Baru ketika saya dewasa saya menyadari bahwa apa yang dikatakan Wei Yan benar! | bilibili. Unggah. Bahasa: Bahasa Indonesia. Login. Suka Favorit Saya. Baru ketika saya dewasa saya menyadari bahwa apa yang dikatakan Wei Yan benar! Melaporkan. 61 Ditonton 20/06/2022
Sayabaru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Saya bersyukur tinggal di daerah yang memiliki hasil pertanian yang melimpah. Wah, saya baru tahu! Berarti jika daerahnya berbeda, tanaman yang dihasilkan pun bisa berbeda, ya! Masyarakat yang tinggal di sana juga harus menyesuaikannya!
Sayabaru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari? hubungan manusia dengan lingkungan alamnya hasil pertanian yang melimpah tinggal di daerah pertanian tanaman yang dihasilkan berbeda Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah: A. hubungan manusia dengan lingkungan alamnya.
Sayabaru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari. A. hubungan manusia dengan lingkungan alamnya B. hasil pertanian yang melimpah C. tinggal di daerah pertanian Ia tampan, pandai dan berasal dari keluarga terpandang. Namun ia sangat ekspresif dan emosional. Jika mendengar atau melihat sesuatu yang baik tidak berkenan di hatinya
Sayabaru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Saya bersyukur tinggal di daerah yang memiliki hasil pertanian yang melimpah. Di daerah Papua, mereka biasa memakan umbi-umbian, Din. Hal itu terjadi karena di sana mereka tidak menanam padi seperti masyarakat di Pulau Jawa.
lTxvS. Berbicara soal makanan dari seluruh penjuru dunia, memang menarik. Makanan seperti hamburger, kentang goreng, spageti, pizza dan masih banyak lainnya bahkan sangat tahukah kamu jika beberapa makanan yang selama ini kamu pikir mereka berasal dari suatu negara, nyatanya bukan berasal dari negara tersebut. Sebut saja croissant baca kwa-sohn, ketika mendengar nama croissant yang pertama kali muncul di benak kamu adalah pastry asal kamu berpikir demikian maka bisa jadi selama ini kamu salah mengerti. Nah, berikut adalah daftar makanan yang orang sering salah mengira negara Croissant ostshemBanyak orang berpikir pasty satu ini berasal dari Perancis, apalagi cara pengucapannya yang sangat kental dengan aksen Prancis. Meski namanya sangat Prancis, tapi tahukah kamu sebenarnya croissant berasal dari berbagai sumber, roti ini terinspirasi dari kipferl Austria yaitu roti yang menggunakan banyak mentega dan berbentuk bulan sabit. Dilansir dari Baker Maison, August Zang, seorang perwira artileri pasukan Austria mendirikan toko roti Viennese Bakery, yang kemudian terkenal dengan roti sejenis kipferl yang terlihat lebih “crunchy” namun memiliki tekstur lembut di bagian French LukacMasih mengenai makanan yang kamu pikir selama ini mereka berasal dari Perancis, French fries atau kentang goreng. Apakah kamu berpikir bahwa French fries benar-benar berasal dari French? Jika benar begitu maka kamu selama ini salah dari Culture Trip, para pakar sejarah mengklaim makanan ini berasal dari Belgia, sebuah negara yang lebih kecil di utara Prancis. Penduduk desa di Belgia mengalami kesulitan mengolah kentang saat musim dingin tiba, itulah kenapa mereka menggunakan metode begitu orang Prancis tetap mengaku jika mereka mengolah kentang dengan cara tersebut sebelum orang-orang Belgia. Meski masih Perancis dan Belgia berdebat soal darimana kentang goreng berasal, satu hal yang pasti adalah makanan ini sangat lezat!3. BoltnevaHamburger memang populer sebagai makanan cepat saji asal Amerika, sebut saja McDonald’s adalah salah satu dari sekian banyak restoran cepat saji yang turut mempopulerkan hamburger ke seluruh dunia. Namun hamburger sendiri sebenarnya bukanlah dari negara Paman Sam ini, makanan ini berasal dari Hamburg, salah satu kota di penduduk asal Hamburg terinspirasi dari cara bangsa nomaden Tartar dalam mengkonsumsi daging. Mereka konsumsi daging cincang dengan perasan jeruk, karena orang Eropa menolak untuk makan makanan mentah, daging cincang tersebut kemudian politik pada abad ke-19 membuat banyak orang Jerman berimigrasi ke Amerika, dari merekalah resep daging cincang ini menyebar dan kemudian populer. Baca Juga Ternyata Ini 6 Fakta Makanan yang Bisa Mempercepatmu Pulih dari Cedera 4. Crab ragoon merupakan makanan olahan kepiting campuran-karena tidak benar-benar menggunakan 100% daging kepiting-yang dibungkus dengan semacam kulit pangsit, kemudian digoreng dan disajikan dengan saus krim ragoon sekilas memang terlihat seperti masakan China. Kamu mungkin akan benar-benar mencarinya di restoran China, tetapi sebenarnya ini adalah menu restoran dari Culture Trip, menu ini pertama kali diperkenalkan sebagai menu di sebuah restoran bernama Trader Vics di San Fransisco. Bagaimanapun juga ada yang menganggap makanan ini terinspirasi dari hidangan Saos klein2Saos tomat yang biasa kita gunakan sebagai bumbu untuk menyantap makanann ringannyatanya bukan berasal dari Amerika. Ketchup, bahasa Inggris dari saos tomat, berasal dari bahasa China Hokkien, kê-tsiap. Jauh sebelum menjadi bumbu favorit di Amerika, resep saos tomat asli tidak dibuat dari ketchup berisi ikan yang difermentasi serta bahan lain seperti jamur, tiram, kenari. Tekstur ketchup awalnya sangat cair tidak kental seperti sekarang, dan biasanya digunakan sebagai bumbu tambahan untuk kelima makanan tersebut masih banyak makanan yang banyak orang salah mengerti soal darimana sebenarnya mereka berasal. Meski begitu kesalahpahaman ini membuat kita menyadari bahwa kita benar-benar hidup sebagai warga dunia, dimana semuanya berpindah termasuk makanan. We really do live in a global food world, begitu kata Julie R. Thompson, penulis Baca Juga 5 Kuliner Khas Jawa Tengah yang Unik, Terjangkau, dan Rasanya Lezat IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Saya baru menyadari bahwa apa yg saya makan berasal dari alam,karena alam menyediakan semua yg kita membantu
Bagi sebagian orang, pandemi COVID-19 telah membawa perubahan yang sebagiannya disambut baik dan dimasukkan ke dalam rutinitas mereka. Kami meminta empat ilmuwan untuk membagi kebiasaan sehat yang telah mereka lakukan selama berbulan-bulan sejak COVID-19 menjungkirbalikkan kehidupan orang. Berjalan kaki untuk kesehatan mental Libby Richards, Purdue University Sebagai ibu bekerja dari dua anak laki-laki yang aktif, saya menikmati kesendirian kapan pun saya bisa dan saya bahkan merasa terhibur ketika berbelanja bahan makanan sendirian. Namun ketika ada pandemi melanda, kebiasaaan tersebut jadi berisiko. Jadi ketika sekolah ditutup, saya memanfaatkan waktu saya bersama mereka dan berkreasi menghibur anak-anak. Tetapi karena itu, saya jadi lebih sulit untuk menemukan waktu untuk diri sendiri. Jika saya ingin menjaga kewarasan saya, saya tahu saya perlu menemukan ruang. Saat itulah saya memakai sepatu saya dan pergi keluar. Awalnya, jalan-jalan hanyalah pelarian. Tetapi ketika rutinitas saya menjadi lebih konsisten, saya mulai mengenali dan merasakan manfaatnya. Sebagai perawat dan peneliti aktivitas fisik, saya sudah memahami pentingnya gaya hidup aktif. Tapi sebelum pandemi, saya hanya fokus pada aspek fisik, seperti menjaga otot tetap kencang dan berat badan stabil. Saya menemukan bahwa saya telah mengabaikan manfaat aktivitas fisik yang penting juga bagi kesehatan mental. Alih-alih jalan-jalan untuk kebugaran fisik, saya mulai berjalan untuk menghilangkan stres dan ketegangan. Dan itu berhasil. Tidur saya membaik, sakit kepala saya berkurang dan saya bisa berkonsentrasi lebih baik. Meskipun keluarga saya kembali ke rutinitas baru, saya terus berjalan, bahkan selama rapat telepon dan saat cuaca dingin. Terkadang saya berjalan kaki alih-alih mengemudi. Saya merasa lebih terhubung dengan alam, dan saya lebih menghargai udara segar. Saya sudah bisa melepaskan diri dari stres sehari-hari, suasana hati saya menjadi lebih baik dan kesehatan mental saya membaik. Menjadikan angkat besi menjadi sebuah kebiasaan **Alison Phillips, Iowa State University Konsistensi adalah kunci untuk membentuk kebiasaan, dan Anda harus memupuk kebiasaan yang membuat Anda lebih dekat dengan tujuan Anda. Saya memutuskan untuk mengangkat beban selama pandemi untuk membangun kekuatan dan mengurangi stres. Sebagai seorang psikolog kesehatan yang mempelajari cara membangun kebiasaan terkait kesehatan, saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan yaitu mengulangi sebuah kebiasaan di waktu atau tempat yang sama dan pastikan ada hadiah ketika melakukannya. Dalam hal aktivitas kardio, saya sudah memiliki kebiasaan , yang telah dimulai bertahun-tahun sebelum pandemi. Setiap hari, sebelum makan malam, saya akan melakukan sesuatu yang dianggap sebagai kardio. Di masa pandemi, ini termasuk joging di luar atau melakukan video tutorial olahraga. Saya tahu bahwa salah satu cara untuk membentuk kebiasaan baru adalah dengan mendukung kebiasaan yang sudah ada, jadi saya berencana untuk mengangkat beban setelah sesi kardio saya. Empat kali seminggu, saya akan bergantian untuk melatih ketahanan lengan dan kaki saya. Tetapi mengangkat beban tidak menyenangkan, awalnya tidak terasa enak, dan saya tidak tahu apakah kemampuan saya telah meningkat. Saya melacak latihan beban saya di kalender dan untuk tahun 2020, itu merupakan satu satunya hadiah yang saya rasakan seperti sebuah pencapaian dan tanda centang di selembar kertas. Saya masih harus meyakinkan diri saya untuk melakukannya, dan hanya rasa bersalah yang akan mendorong saya. Itu tidak berjalan dengan baik. Tiga hari atau lebih akan berlalu tanpa angkat besi, sampai akhirnya saya memaksakan diri untuk melakukannya. Akhirnya, setelah berbulan-bulan melakukan pengangkatan semi-reguler, saya mulai melihatnya sebagai sesuatu yang saya sukai. Apa hadiah yang saya dapatkan? Otot saya menjadi lebih kencang dan saya merasa lebih bugar, tentu saja. Dan itu adalah bagian dari identitas saya dan sesuatu yang bisa saya banggakan selama pandemi. Tapi yang akhirnya mengubah angkat besi menjadi kebiasaan adalah sensasi fisik yang baik yang saya hargai selama dan setelah latihan pembentukan otot. Jika saya tidak mengangkat beban setelah melakukan kardio, tubuh saya terasa tidak berguna. Semua kebiasaan, baik atau buruk, memerlukan proses serupa untuk menjadi kebiasaan. Biasanya, ini melibatkan pengulangan dalam konteks yang sudah dikenal, dihubungkan dengan pemberian hadiah ketika melakukannya. “Konteks” untuk membangun kebiasaan itu mungkin lokasi, waktu, dan/atau urutan aktivitas yang konsisten. Saya membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk mengembangkan apa yang saya sebut sebagai kebiasaan mengangkat beban. Sekarang, bahkan ketika kondisi berubah – seperti kembali ke gym setelah divaksinasi atau bepergian untuk bekerja atau liburan – tubuh saya tetap membutuhkan kerja otot, dan saya menemukan cara untuk melakukan semacam latihan ketahanan. Menyenangkan diri-sendiri dengan makanan dalam porsi yang cukup Katherine Basbaum, University of Virginia Sebagai ahli diet yang terdaftar saya selalu percaya “semua makanan cocok”. Artinya, selama mayoritas makanan dan kudapan Anda disiapkan dengan makanan bergizi, maka [menyenangkan diri sendiri tidak jadi masalah] Selama yang saya ingat, cokelat telah menjadi salah satu kudapan yang menyenangkan. Pra-pandemi, kebiasaan cokelat saya terdiri dari satu potong kecil di pagi hari dengan kopi, tidak ada di siang hari karena saya berlari di sekitar rumah sakit dari jam 9 sampai jam 5, dan kemudian lagi setelah makan malam Tetapi ketika pandemi dimulai dan saya mulai bekerja di rumah beberapa hari dalam seminggu, rutinitas saya berubah secara besar-besaran, termasuk apa dan kapan saya makan. Saya masih tiga kali makan dengan pola seimbang pada hari-hari saya bekerja dari rumah. Namun kebiasaan baru juga muncul. Konsumsi coklat saya menjadi tiga kali lipat. Itu karena cokelat selalu ada di sana, mudah diakses sepanjang hari. Ketika saya menyadari bahwa kebiasaan saya yang dulunya tidak berbahaya sudah di luar kendali, saya berhenti membeli sekantong besar cokelat. Sebagai gantinya, saya menghemat menjadi paket satu porsi sekali seminggu. Akhirnya saya kembali ke rutinitas dua hari saya. Dan meskipun saya kembali bekerja di rumah sakit, saya belum kembali ke kantong besar cokelat. Paket satu porsi itu masih cocok untuk saya. Membersihkan pikiran melalui meditasi Jessica Bane Robert, Clark University Riset bermunculan menunjukkan bahwa meditasi bisa menajamkan pikiran. Saya telah mengajar kursus yang bernama Mindful Choices di Universitas Clark selama delapan tahun, jadi orang mungkin berpikir saya akan memiliki latihan meditasi yang konsisten sebelum sekarang. Namun baru ketika pandemi, saya menemukan waktu dan ruang mental untuk berkomitmen pada meditasi setiap hari. Sejak Maret 2020, setidaknya sekali sehari, saya telah menyediakan 10 menit untuk menenangkan pikiran saya dengan memusatkan perhatian pada pernapasan atau dengan menggunakan visualisasi terpandu untuk membayangkan tempat-tempat indah yang mendukung . Tergantung pada hari, saya melakukan praktisi meditasi, di tepi kolam di depan rumah saya, saat bangun tidur atau sebelum tidur. Sejak itu, tekanan darah saya turun tetapi yang lebih penting, saya merasakan kedamaian yang lebih besar. Saya bisa melepas pikiran dan emosi negatif sementara saya dapat benar-benar berdiam dan berlama-lama pada hal-hal positif. Selanjutnya, meditasi telah meningkatkan fokus dan “memori kerja” saya. Penelitian menunjukkan bahwa manfaat dapat dicapai hanya dengan 10 menit sehari dihabiskan untuk bermeditasi. Meluangkan waktu untuk bermeditasi mungkin terasa egois bagi sebagian orang, tetapi penelitian menunjukkan hal itu dapat mengurangi prasangka dan bias terhadap orang lain serta mengurangi kecenderungan diri sendiri berpikir negatif dalam situasi, yang disebut bias negatif. Untuk menumbuhkan kelembutan terhadap diri sendiri dan kasih sayang bagi orang lain, siswa saya dan saya mempraktikkan cinta kasih yang merupakan sejenis latihan meditasi yang dipopulerkan oleh penulis Sharon Salzberg Banyak aplikasi tersedia untuk memandu Anda sambil memberi isyarat kepada Anda untuk bermeditasi dan menyediakan komunitas – [dua hal yang membangun kebiasaan baru] [ ] Aplikasi Insight Timer – favorit saya – bisa diakses secara gratis, tetapi Anda mungkin ingin mencoba Headspace, Waking Up, dan semua aplikasi yang menawarkan uji coba gratis. Jika Anda mempelajari praktik baru lebih baik dengan membaca, selami “Real Happiness” karya Salzberg atau karya klasik Jon Kabat-Zinn “Wherever You Go, There You Are.” Yang saya sukai dari kebiasaan baru saya adalah meditasi bisa dilakukan kapan saja, di mana saja. Yang Anda butuhkan hanyalah napas Anda dan, dengan itu, Anda dapat mengubah kualitas pikiran dan hari Anda.
Melakukan obrolan ringan dengan seseorang yang baru kita kenal adalah hal yang penting untuk dilakukan agar membuat kita lebih cepat akrab. Salah satu topik yang dapat kita angkat sebagai bahan pembicaraan dan untuk mengetahui latar belakang seseorang adalah tempat asalnya. Dalam bahasa Inggris, cara untuk bertanya dari mana seseorang berasal dapat dilakukan dengan beberapa frasa berikut. Frasa untuk menanyakan asal seseorang Where are you from originally? Dari manakah asalmu? Where do you come from? Dari manakah asalmu/Kamu datang dari mana? What’s your country of origin? Apa negara asalmu? What state are you from? Dari negara bagian manakah kamu? What is your hometown? Di mana kampung halamanmu? Where is your hometown? Di mana letak kampung halamanmu? Where were you born? Di mana kamu dilahirkan? Where did you grow up? Di mana kamu dibesarkan/Di mana kamu tumbuh? Where is your family from? Dari mana keluargamu berasal? What is your nationality? Apa kewarganegaraanmu/kebangsaanmu? What is your citizenship? Apa kewarganegaraanmu? Are you from around here? [implicit] Apakah kamu berasal dari sekitar sini? Where did you live before you moved here? Di mana kamu tinggal sebelum pindah ke sini? Yang paling umum digunakan untuk menanyakan dari mana seseorang berasal adalah “Where are you from?”. Namun, ada kalanya kita perlu berhati-hati ketika menanyakan itu secara langsung kepada seseorang sebab pertanyaan tersebut dapat menjurus ke arah rasisme; kecuali untuk keperluan pendataan. Dalam obrolan sehari-hari, khususnya dengan orang yang baru kita kenal, yang paling netral adalah dengan bertanya “Where is your family from?” atau dengan pertanyaan tersirat “Are you from around here?” Usahakan untuk tidak menanyakan asal seseorang karena penampilannya yang berbeda sebab sebagian besar orang sensitif akan hal itu; lain halnya jika kita menjadi penasaran sebab aksen atau logat bicara seseorang yang asing di telinga kita. Pertanyaan “What is your hometown?” merujuk pada kampung halaman yang lebih spesifik, misalnya Singapore, Malaysia atau Jakarta. Sedangkan “Where is your hometown?” mencakup jawaban yang lebih luas atau tidak rinci seperti nama benua atau negara bagian. Dan untuk menanyakan asal seseorang dalam konteks lain, contohnya adalah sebagai berikut. What school do you attend? Di mana kamu bersekolah/menempuh pendidikan? Which school do you go to? Di mana kamu bersekolah? Where do you go to school? Di mana kamu bersekolah? What company do you work for? Di mana kamu bekerja? Which company are you working for? Di perusahaan mana kamu bekerja? What company are you with? Dari perusahaan mana kamu berasal? Kata “school” merujuk pada segala tingkat pendidikan, dan umumnya tingkat universitas. Jika yang dimaksud adalah SMA, maka gunakan “high school” atau “secondary school” British; dan untuk SMP, yang dipakai yaitu “junior high school” atau “primary school”. Apabila kita tahu bahwa lawan bicara sudah menyelesaikan pendidikannya, maka auxiliary “do” diganti menjadi “did”, contohnya “Where did you go to school?” Untuk menanyakan asal instansi atau organisasi seseorang secara umum, kita juga bisa menggunakan frasa “Where are you from?” Agar lebih mengerti penggunaannya, silahkan simak dialog berikut. Percakapan tentang menanyakan asal seseorang Dialog I A Excuse me, is this Orchard Street? Permisi, apakah ini Orchard Street? B Yes, it is. Where do you come from? Ya. Dari mana kamu berasal? A I come from Malaysia. I’d like to shop here. Saya berasal dari Malaysia. Saya hendak berbelanja di sini Dialog II A Hello, I’m planning to take my nephew to this daycare. But, he can’t speak English. Halo, saya hendak membawa keponakan saya ke penitipan ini. Tapi, dia tidak bisa bahasa Inggris B Oh, where is he from? Oh, dari mana dia berasal? A He’s from Japan. Dia dari Jepang B That will be no problem, we communicate with babies that can only cry too. Our workers will take care of him. Itu tidak masalah, kami juga biasa berkomunikasi dengan bayi yang hanya bisa menangis saja. Karyawan kami akan menjaganya Dialog III A When I was younger, I used to eat rice every day. Ketika aku kecil, aku selalu makan nasi setiap hari B Where did you grow up? In Asia? Di mana kamu dibesarkan? Asia? A Yes, Indonesia exactly. Ya, tepatnya Indonesia B Can you live without rice now? Bisakah kamu hidup tanpa nasi sekarang? A My family had to live overseas when I was 17, we didn’t have rice for daily meal ever since. Keluargaku harus tinggal di luar negeri ketika aku berusia 17, kami tidak makan nasi setiap hari semenjak itu Dialog IV A Are you a college student? Apakah kamu seorang mahasiswa? B I just graduated last month. Saya baru lulus bulan lalu A Which school did you go to? Di mana kamu kuliah? B I went to LaSalle College. I studied Fashion Business. Saya kuliah di LaSalle College. Saya mempelajari Bisnis Fashion Dialog V A Hello, we have a meeting with Mr. Joseph Halo, kami ada jadwal rapat dengan Mr. Joseph B What company are you with? Dari perusahaan mana kalian berasal? A We are from Tsui Corporation. Kami dari Tsui Corporation B The meeting is in 15 minutes, please sign here. Rapatnya dimulai 15 menit lagi, mohon tanda tangan di sini terlebih dulu
– Setiap hari kita dipaksa untuk bikin keputusan. Tapi keputusan yang paling sulit dibuat adalah memutuskan hari ini enaknya mau makan apa.“Mau makan apa nich??” bisa jadi adalah pertanyaan sederhana yang jawabannya lebih sulit dari soal-soal kalkulus. Loh serius! Saking susahnya, meskipun udah dipikirin dan direnungin lama-lama, seringkali kita masih aja nggak nemu jawabannya. Akhirnya–gara-garak capek mikir–kita malah lebih mutusin nggak jadi makan aja kalian pernah kayak gitu?Nyatanya, mutusin mau makan apa itu emang butuh lebih dari sekadar berpikir. Butuh perenungan dan pertimbangan yang benar-benar matang. Lha wong ketika harus mutusin mau makan apa, tiba-tiba aja di otak kita semua makanan terdengar enak. Tiba-tiba kita jadi pengin semuanya, padahal yang bisa kita makan ya cuman satu otak kita dipaksa buat ngebandingin semua makanan yang kita anggap enak. Iya semuanya! Kita dipaksa ngebandingin mana yang lebih baik di antara nasi padang, sate ayam, soto lamongan, bakso malang, bakmi jawa, sampai magelangan, hanya untuk memilih satu makanan dalam waktu yang relatif setelah menemukan makanan terbaik kita bisa langsung bikin keputusan? Ooo tidak semudah itu, Danu!Otak kita masih harus memikirkan apakah harga makanannya kemahalan apa nggak, belinya jauh apa nggak, ngantrinya lama apa nggak, tempatnya rame apa nggak, dan ada tukang parkirnya apa sinilah kita harus bersyukur kepada teknologi yang sedikit meringankan kerja otak kita. Yhaa, berkat keberadaan aplikasi online kita nggak perlu lagi mikirin jauh, ngantri, atau masalahnya, di tengah kemudahan yang diberikan teknologi ini, datang juga biaya tambahan yang cukup lumayan. Akhirnya seringkali kita menemukan diri kita suka perhitungan, lihat ongkir 11 rebu aja bawaannya pengin melipir sendiri. Lumayan cuy, 11 rebu bisa dapat nasi goreng baru mikirin makan buat diri sendiri, lho. Belum ngomongin–mutusin–mau makan apa–sama orang lain 🙂 dan ini ruibet pengin makan ayam, si doi bosen sama ayam. Kita pengin makan nasi padang, si doi lagi diet. Kita ngajak makan bakmi, tapi doi katanya udah makan bakmi seminggu yang lalu jadi pengin makan yang ditanya “yauda maunya makan apa?”, jawabnya malah “terserah.” Hassssh bukannya berangkat cari makan, topik ini seringnya bikin orang malah berantem. Eh, masih mending kalau cuman berantem, gimana kalau gara-gara saking laparnya, mereka malah saling gigit satu sama lain. Jebul malah jadi kanibal gara-gara nggak kuat kelaparan karena kelamaan mutusin mau makan saya kasih tahu ada yang lebih horror lagi dari–mutusin–mau makan apa–sama orang lain. Yaitu……. mutusin–mau makan apa–sama orang lain–yang kalau makan suka pilih-pilih!!1!Diajak makan seafood, nggak suka. Diajak makan tongseng nggak suka. Ditawarin pilihan makan yang lain juga bilangnya nggak suka. Eh pas ditanya sukanya makan apa, jawabnya bosen makan yang sama terus, pengin coba makan yang lain. Hasssshhhh, berfotosintesis aja sana mb~Dan anehnya, meskipun kita berhadapan dengan pertanyaan ini hampir setiap hari, kita masih aja suka bingung dan mikir lama kalau ditanya mau makan apa. Padahal nih ya, ini tuh masih level keputusan sederhana yang dampaknya nggak terlalu signifikan sama sedih saya. Kalau mutusin mau makan apa aja kita nggak bisa, gimana caranya mutusin pilihan hidup yang lebih besar kayak di masa depan mau kerja apa, mau nikah sama siapa, dan mau menyelamatkan dunia dengan cara apa…Tapi jangan terlalu khawatir, ternyata eh ternyata, susah nentuin mau makan apa adalah sifat yang sangat manusiawi. Yhaa, betul. Ini dirasakan semua ini disebutnya “Choice Overload” yaitu sebuah keadaan di mana otak kesulitan bikin keputusan saat dihadapkan kepada banyak tahu nggak kenapa otak mikir lama ketika memutuskan mau makan apa?Proses berpikir yang cukup lama ternyata bentuk kehati-hatian otak agar tidak salah mengambil keputusan yaitu memilih dia sebagai pacarmu makanan yang ternyata nggak enak dan bikin kita nggak sangat berhati-hati karena dia tahu betul kalau apa yang kita makan akan mempengaruhi perasaan kita. Good food, good mood lhaaa~Makanya ketika kita salah memutuskan mau makan apa, biasanya kita akan terus menyesalinya sampai waktu yang cukup jangan heran ketika ada sebagian orang yang lebih suka cari aman dengan bilang “terserah” ketika diminta memutuskan untuk makan apa. Alih-alih menyampaikan apa yang mereka inginkan, mereka malah sungkan atau takut apa yang mereka pilih nggak sesuai dengan apa yang orang lain yang kocak adalah, orang yang diterserahin–yang harus bikin keputusan mau makan apa–seringkali juga punya perasaan yang sama. Akhirnya ya cuman bisa lempar-lemparan “terserah”. Ya gitu aja terus sampai negara api gimana dong biar nggak bingung ketika harus memutuskan mau makan apa?Tenang, Saya punya tiga saran untuk bikin list makanan yg disukai apa, makanan yang nggak disukai apa. Lalu–ketika makan dengan orang lain–suruh mereka pilih dari list makanan yang kamu ini cara yang agak susah. Tapi cara ini menjamin kalian menikmati makanan yang akan kalian makan nggak peduli makanannya apa. Yang perlu kalian lakukan hanya baru makan ketika sudah benar-benar lapar yang literally benar-benar lapar banget. Kan makan pas lapar, makanan apa pun rasanya bakal enak nggak harus nunggu lapar, nggak harus nunggu kaya, dan ada jaminan kalau rasa makanannya udah pasti enak, bikin kenyang, dan masaknya gampang. Iya! Kalau bingung mau makan apa, makan indomie aja!Terakhir diperbarui pada 13 Februari 2019 oleh Nia Lavinia
saya baru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari